Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp 2.000 per liter untuk jenis premium dan solar telah berlaku sejak pukul 00.00 WIB 18 November 2014 kemarin. Kenaikan BBM tentu sangat berdampak bagi masyarakat.
Meskipun banyak yang meyayangkan kebijakan pemerintah ini, tetapi pelaku pasar modal menanggapinya dengan positif. Hari ini (19/11) laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terus menguat, setelah harga penutupan perdagangan kemarin berhasil menembus level batas atas di 5.0170.
Pada perdagangan kemarin (18/11), indeks berakhir melesat dengan penguatan sebesar 48,53 poin atau 0,96 persen menjadi 5.102,47. Pada pembukaan transaksi hari ini, IHSG terus menanjak hingga 11,69 poin ke level 5.114,16. Menurut Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo Purnomo, pergerakan indeks saham akan berada di range 5.070-5200 untuk perdagangan hari ini.
Meskipun IHSG berada zona positif, nilai tukar rupiah ternyata mengalami hal yang sebaliknya. Siang ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) melemah. Dilansir dari Bloomberg, nilai tukar rupiah berada pada level Rp 12.146 per USD. Padahal pada pembukaan pagi tadi, rupiah sempat menguat di level Rp 12.092 per USD.
Penurunan nilai tukar rupiah juga didapat dari data Sindonews yang bersumber dari Limas, menunjukkan rupiah hari ini berada pada level Rp 12.153 per USD. Bila dibandingkan dengan posisi penutupan Selasa (18/11), rupiah melemah 6 poin dari Rp 12.147 per USD.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more